BANGGAI – Warga Desa Kayutanyo, Kecamatan Luwuk Timur, Kabupaten Banggai, kehilangan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan buku tabungan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Anehnya, ATM dan buku tabungan bukannya hilang di tangan pemilik, diduga ATM dan Buku tabungan hilang pasca warga dimintai Kepala Desa untuk mengumpulkan ATM dan Buku tabungan warga.
Sebagaimana penuturan salah seorang pemilik kartu ATM dan Buku Tabungan BNPT, bernama Sahril Harisa (68 tahun), di bulan Oktober 2022, Sahril bersama beberapa warga lain diminta Kades Kayutanyo untuk mengumpulkan kartu ATM dan buku tabungan.
Sedangkan Sahril dimintai juga PIN. Selang sekira 1 Minggu, istri Sahril bersama Kades mengecek saldo ATM melalui di E- Warong di Desa Luok, setelah dilakukan pengecekan saldo dalam kondisi kosong, usai melakukan pengecekan saldo kata Sahril, kartu miliknya masih di tahan oleh kades.
Kepada wartawan CNA Daily.Id, Minggu (19/3) sore, Sahril mengaku aneh terhadap Kades. Pasalnya, pengecekan saldo bukannya dilakukan melalui E- Warung Desa kayutanyo yang hanya bersebelahan dengan rumah kades, tetapi pengecekan di lakukan di E- Warong, Desa Luok.
“yang saya kasih ke Kades berupa kartu ATM, buku tabungan dan PIN sekalian,” tandas Sahril.
Pria paruh baya kelahiran 1955 ini menyebut, kartu ATM bersama buku tabungan baru diketahui telah hilang ketika dirinya dan beberapa warga meminta kartu mereka di kembalikan untuk melakukan proses pencairan dana BLT BBM dan dana BPNT pada Desember 2022.
Namun permintaan agar kades mengembalikan kartu bersama buku tabungan tidak di amini, kata dia kades beralasan ATM bersama buku tabungan telah hilang.
Dana bantuan bantuan periode Oktober – Desember 2022 milik Sahril dan beberapa rekannya dapat diambil hanya menggunakan KTP dikarenakan, pencairan dana saat itu melalui Kantor Pos dan diterima langsung di Kantor Kecamatan Luwuk Timur.
Saat ini dana bantuan BNPT milik sahril belum dapat di cairkan akibat terkendala tidak memiliki kartu ATM beserta buku, begitu juga nomor PIN ATM yang tertera di buku tabungan miliknya ikut hilang.
Sementara itu, pemilik E- Warung Desa Kayutanyo bernama Manto kepada media ini mengatakan, bukan hanya Sahril yang mengalami kehilangan ATM dan Buku Tabungan, tetapi mertua Sahril dan beberapa warga lain diduga mengalami hal yang sama.
Kata Manto, lebih dari 20an warga yang menyerahkan ATM dan ada pula yang menyerahkan kartu ATM bersama buku tabungan mereka disinyalir telah hilang.
“sekitar 23 0rang warga yang mengumpulkan kartu dan buku, dan baru dua orang bisa menarik dana. Dua warga yang dananya bisa cair karena tidak menyerahkan buku tabungan, sedangkan warga lain yang menyerahkan ATM dan buku tabungan ke kades tidak bisa menarik dana bantuan mereka,” kata Manto.
Kades Kayutanyo Yanti R Saini dikonfirmasi via telpon genggam meluruskan informasi pernyataan Manto yang menyebut sekira 23 warga yang kehilangan kartu ATM. Yanti mengaku, kartu diserahkan ke dia hanya satu orang.
“Siapa bilang ada 21 orang, yang antar sama saya (ATM) cuma satu orang, saya tau yang kasih tau itu atasnama NV toh,” kata Yanti dalam percakapan via telepon
Kaitan dengan kartu ATM dan Buku Tabungan BPNT milik Sahril Harisa warga Dusun III, Kades Yanti menyebut bahwa tidak ada atas nama Sahril.
“tidak ada atas nama Sahril, kalau soal yang lain – lain saya tidak mau jawab nanti tunggu saya pulang,” tandas Yanti.
Terpisah, Kepala Seksi, Jaminan Sosial dan Keluarga, Dinas Sosial Kabupaten Banggai, Zufri Ulawang, membenarkan Sahril Harisa adalah keluarga penerima manfaat (KPM) di Desa Kayutanyo.
Zufri menuturkan, tahun 2022 dalam laporan penerimaan dana bantuan BPNPT milik Sahril untuk Januari – Maret senilai Rp.600 ribu, penciran di Kantor Pos. Bulan April senilai Rp.200.000 penerimaan melalui E- Warung. Bulan Mei Sahril menerima BLT minyak goreng Rp300 ribu ditambah dengan BPNT Rp.200. total Rp500 ribu. Pnerimaan berlangsung di Kantor Pos.
Sedangkan untuk Bulan Juli, Juni dan Agustus dana BPNT senilai Rp.600 ribu untuk tiga bulan proses penerimaan melalui E- Warung.
Untuk Bulan September Sahril kembali menerima bantuan BLT BBM untuk dua bulan senilai Rp.300 ribu ditambah dengan dana BPNT satu bulan Rp200 ribu total Rp.500 ribu.
Priode bulan Oktober, November dan Desember 2022 yang di terima pada awal Desember tersebut Sahril menerima dana BLT BBM Rp300 ribu untuk 2 bulan, dan BPNT senilai Rp600 untuk tiga bulan.
Menyikapi hilangnya kartu milik warga, Zufri sangat menyayangkan persoalan tersebut tidak segera dilaporkan ke Dinas.
“ harusnya kalau ada warga yang kehilangan kartu segera melapor ke Dinas supaya kita bisa mencarikan solusi jangan di diamkan ini kan sudah lama baru sekrang ada informasi yang kami terima,” ungkap Zufri
Zufri menghimbau kepada masyarakat untuk tidak lagi memberikan kartu ATM maupun buku tabungan beserta pin kepada orang lain yang tidak dapat bertengungjawab. Mengigat, ATM buku tabungan BPNT/PKH sangat privasi.
“Jangankan PIN, ATM dan buku tabungan dilarang untuk di pegang orang lain yang bukan dari kerluag dekat kita atau orang yang di percayakan,” tandasnya. (AL)