Puluhan Kubik Kayu Bantuan Rumah Ibadah di Desa Huhak Diduga Raib

ILUSTRASI

BANGGAI – Bantuan kayu untuk rumah ibadah di Desa Huhak, Kecamatan Bunta, Kabupaten Banggai dari perusahaan PT. Dahatama Adhikarya ibarat bola liar.

Keberadaan puluhan kubik kayu log yang kabarnya akan digunakan untuk fasilitas rumah ibadah tidak diketahui keberadaannya.

Terungkapnya ke public bantuan kayu setelah humas PT. Dahatama Adhikarya bernama Faisal Badjuber mengungkapnya adanya memberikan bantuan kayu sebanyak 50 kubik yang hingga kini masih menjadi pertanyaan.

                        WAHIDA LAHAY

Ketua BPD Huhak, Wahida Lahai membenarkan pernyataan Faisal. Kata Wahida, bantuan dari perusahaan sebanyak 50 kubik berbentuk kayu log yang kemudian di olah menjadi ramuan bangunan.

Peroses pengolahan sebut Wahida, menggunakan operator sensow. Wahida mengaku dirinya ikut mengawasi di lokasi pengolahan kayu.

“Saya ada lihat itu kayu, setiap hari saya control para operator sensow yang bekerja,” terang Wahida menambahkan

Setelah proses pengolahan selesai, kayu yang telah di olah tersebut hingga kini tidak pernah digunakan untuk rumah ibadah, maupun diberikan ke masyarakat.

Padahal kayu bantuan itu sebelumnya telah ada kesepakatan bersama masyarakat digunakan untuk pembangunan rumah ibadah berupa Masjid dan Gereja.

“Kita sudah pernah rapatkan dengan masyarakat soal kayu itu nanti digunakan untuk pembangunan Masjid dan Gereja,” kata Wahida Lahai di temui dikediamannya pada (23/9/2022).

Selang berjalannya waktu kayu tersebut tidak lagi berada di lokasi penyimpanan. “itu kayu Kades bawah kemana dan untuk siapa, saya tidak tahu, Kades juga tidak pernah menyebut kayu di bawah kemana,” ungkap Wahida.

Wahida mengaku telah mengingatkan ke Kades agar sebelum masa jabatan berakhir kayu tersebut segera segera di ganti atau di kembalikan.

“Saya sudah ingatkan sebelum berakhir masa jabatan kayu harusnya ada. Kades mengaku menggantinya  sesuai dengan kubik kasinya,” tandas Wahida

Sekdes Huhak, Anggriani Suma di konfirmasi awalnya mengaku dirinya tidak mengetahui bantuan kayu. Sebab, sejauh ini tidak ada serah terima bantuan ke masyarakat.

                                ANGGRIANI SUMA

“Saya tidak tahu ada bantuan kayu karena selama ini tidak ada kegiatan serah terima bantuan berupa kayu ke warga,” ungkapnya.

Angriani baru mengetahui bantuan kayu setelah wartawan media ini mengonfrimasi terkait bantuan tersebut.

“Saya baru tahu setelah di konfirmasi sama wartawan dan saya tanyakan ke Ketua BPD. Dari ketua BPD mengaku bantuan itu ada, bukti tanda serah terima juga ada di Ketua BPD,” tandas Anggriani dikediamannya.

Kades Huhak Atrik Akase, mengaku jika bantuan kayu perjualbelikan oleh perusahaan yang saat itu beroperasi, sementara sebagian kayu diambil oleh beberapa oknum aparat.

Aktrik mengaku telah menandatangani surat serah terima barang. Hanya saja saat dilakukan serah terima bantuan kayu tersebut tetap tersimpan dilokasi penampungan kayu (Lopon) milik perusahaan. Tidak selang lama sebagian kayu telah raib sedangkan sebagian nya lagi sudah di klaim oleh beberapa oknum.

                        Atrik Akase

“Jadi bukan hanya aparat yang mengambil kayu bantuan itu, tapi perusahaan juga ikut menjual ke Ampana,” ungkapnya.

Atrik juga menyanggah pernyataan Ketua BPD yang menyebutkan kayu yang di olah dilokasi penampungan bukan kayu bantuan melainkan kayu milik pribadi Atrik yang dibelinya di perusahaan.

“Jadi itu kayu yang di potong – ptong di lokasi penyimpanan dan di buat potongan ramuan bukan kayu bantuan melainkan kayu milik pribadi saya, karena saya juga ada membeli kayu di perusahaan,” katanya.  (AL)

Dapatkan Berita Terupdate dari Celebes News Agency di:
error: Content is protected !!