Respon Kapus Bunta Terkait Temuan Salut Racikan Obat Gunakan Kertas Rokok

BANGGAI – Citra pelayanan Puskesmas Bunta, Kabupaten Banggai kembali tercoreng pasca ditemukannya 10 pices pembungkus rokok (cigarettes paper) yang tersimpan dalam kotak kertas puyer (pertakem) di ruangan apotik Puskesmas Bunta.

Temuan sekira 10 pices kertas rokok dalam kotak pertakem pasca mencuatnya pemberitaan disalah satu media yang menyoroti soal salut obat racikan seorang pasien menggunakan kertas rokok.
Menyikapi pemberitaan tersebut, Kepala Puskesmas (Kapus) Bunta, I Nyoman Widana, pada Kamis (37/4/2023) menyampaikan kekesalannya.

Ia mengaku kaget dengan pemberitaan soal salut obat menggunakan kertas rokok. Pasalnya, stok kertas puyer di PKM Bunta masih tersedia. Kata dia, pada Februari 2023 pihaknya telah mengadakan sebanyak 1.000 lembar pertakem. Ribuan pertakem tersebut di kemas dalam dua paket masing – masing paket berisi 500 lembar.

“Pembungkus racikan obat menggunakan kertas rokok tidak pernah ada dalam kamus dunia kesehatan terlebih sejak saya menjabat Kepala Puskesmas Bunta,” Kata I Nyoman Widana dalam rilis yang diterima media ini, sembari berjanji akan melakukan penelusuran asal muasal kertas rokok yang tersimpan dikemasan pertakem.

Sejumlah petugas apotik termasuk kepala ruangan apotik telah di mintai keterangan. Dari keterangan lima petugas apotik sama sekali tidak mengetahui siapa yang sengaja menaruh kertas rokok dalam jumlah banyak dalam kemasan perkamen.

ia menjelaskan, kertas rokok tersebut berlabel merk payung, isi bagian dalam warna putih, sedangkan bagian sebelahnya terdapat corak berwarna kuning, sampul kertas warna kecokelatan sementara kertas puyer di letakan berwarna putih.

Dari penuturan I Nyoman Widana mengatakan, bermula pada Rabu (26/4/2023), di ruang pelayanan obat hanya terdapat seorang petugas piket, sementara petugas lain sedang cuti Hari Raya Idul Fitri. Petugas yang kelabakan melayani pasien tanpa sengaja menggunakan kertas rokok yang tersimpan dalam kemasan perkamen untuk membungkus obat racikan salah seorang pasien.

“Nah berawal dari situlah, sehari kemudian, Rabu (26/04) terbitlah berita soal kertas rokok di jadikan bungkusan racikan obat yang menyoroti seolah puskesmas kehabisan stok kertas puyer,” terangnya.

Dari penelusuran kata dia, ditemukan di tempat penyimpanan kertas puyer terdapat banyak kertas rokok yang sebagian besar telah di sobek dan diduga telah digunakan.
“Kertas rokok itu ada sekitar 10 pak kami temukan, dan sebagian masih ada bandrolnya, ini sebagai bukti yang akan kami sampaikan pada pimpinan,” beber I Nyoman.

“Hal yang tidak mungkin dan mustahil kami sengaja membungkus racikan obat pakai kertas rokok, sementara stok kertas puyer kami banyak di sediakan. saya menduga ada oknum sengaja melakukan sabotase agar reputasi Kepala Puskesmas Bunta buruk di mata masyarakat,” terangnya

I Nyoman berjanji akan memberikan sanksi tegas jika menemukan pelaku yang menyimpan kertas rokok dengan sengaja dalam kemasan pertakem tersebut.

“Seandainya ketahuan siapa oknumnya, misalnya dia orang dalam layak untuk di tindak tegas karena telah merusak citra pelayanan publik dan tidak layak menjadi pelayan masyarakat,” pungkas. **

Dapatkan Berita Terupdate dari Celebes News Agency di:
error: Content is protected !!