Petani Moilong Jadikan ‘Burung Hantu’ Agen Pembasmi Hama Tikus

BANGGAI – Burung hantu jenis Tyto Alba merupakan salah satu predator tikus paling handal,  kelebihan burung hantu tersebut dimanfaatkan oleh sebagian petani di Indonesia sebagai agen hayati pemabasmi hama tikus.

Sementara di Kabupaten Banggai, Kecamatan Moilong, Desa Sumberharjo, beberapa petani kini telah menajdikan burung hantu sebagai Agen Hayati Pengendali Hama Tikus di areal persawahan padi Organik.

Lamri bersama tiga jurnalis banggai melihat langsung rumah burung hantu di tengah lahan sawah organik. FOTO: Amad Labino

Sebaran burung hantu milik kelompok tani Sumber Tani Lestari binaan JOB Tomori itu, kini perkirakan lebih dari 50 an ekor. Bahkan pihak perusahaan JOB melalui program CSR  tahun 2018 telah membangun satu unit karantina khusus burung hantu.

Pencegahan hama tikus mengunakan burung hantu dibutuhkan partisipasi dari semua petani. Sebaliknya, pengendalian hama tikus menggunakan burung hantu hanya dilakukan sendiri tidak akan optimal.

Untuk untuk memperluas jangkauan dan sebaran burung hantu di areal pesawahan petani pihak perusahaan JOB Tomory telah membangun sebanyak 24 rumah burung hantu yang terletak  areal persawahan milik kelompok tani padi organik.

Sebagaimana diungkapkan ketua kelompok tani Sumber Tani Lestari bernam Lamri, pencegahan hama tikus menggunakan burung hantu sebagai pengendali hama tikus tergolong ramah, dan tidak membahayakan diri kita atau orang, dibanding dengan pengendalian hama menggunakan bahan kimia seperti racun serta penggunaan arus listrik.

“Memang butuh waktu lama untuk beradaptasi menggunakan Burung Hantu sebaagai pengendali hama tikus, namun cara pencegahan ini sangat efektif dan tidak membahayakan kita dan tidak beresiko pada daerah persawahan yang mengganggu agroekosistem,” ungkap Lamri ketua kelompok tani Sumber Tani Lestari pada Sabtu (24/12/2022) di kediamannya.

Lamri bersama  Aswad Abd Gafur (staf media relation JOB Tomori) melinjau tempat karantina burung Hantu di Desa Sumberharjo, Kecamatan Moilong, FOTO: Amad Labino

Lamri menyebut kemampuan memangsa burung hantu dalam semalam 2 sampai 5 ekor tikus bahkan lebih.“Ada yang di makan ada yang hanya di bunuh,” kata Lamri.

Menurutnya, burung hantu jenis Tito Alba memiliki karakteristik mudah beradaptasi pada lingkungan. Tito Alba memilki ciri khas lebih rakus dibandingkan dengan burung hantu jenis lain.

Adapu kelebihan burung hantu sebut Lamri. Memiliki pendengaran suara tikus dalam radius sekira 500 meter. Burung hantu memiliki jangkauan terbang hingga 12 Km.

Lamri  mengatakan, tikus salah satu hama penggangu tanaman padi yang dapat mersak dan menyebbakan gagal panen, jika tidak di basmi akan menimbulkan kerusakan yang lebih fatal. Pasalnya,  Hama tikus memiliki kemampuan berkembang biak secara cepat.

“Jika populasi tikus tidak terkontrol akan menimbulkan kerusakan fatal dan meningkatkan resiko gagal panen,”ungkapnya.

Untuk menjaga kelestarian burung hantu, Lamri berharap pihak pemerintah desa dapat menerbitkan Peraturan Desa (Perdes) perlindungan burung hantu. (AL)

Dapatkan Berita Terupdate dari Celebes News Agency di:
error: Content is protected !!