BANGGAI – Panitia pelaksana Pemilihan Kepala Desa Bohotokong, Kecamatan Bunta, Rabu (21/9/2022) melakukan masyawarah bersama bakal calon kepala desa terkait penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Rapat musyawarah penetapan DPT berlangsung di BPU Bohotokong sekitar pukul 09.00 Wita, di hadiri Kepala Desa Bahsin Zulhijah, Babinsa Koramil 1308 – 02/LB, tiga calon kades, serta puluhan warga setempat dan panitia pilkades.
Ketua panitia Pilkades Muhaimin DZ, menyampaikan, tahapan DPT tersebut masa tenggat waktu selama 3 hari setelah di lakukan musyawarah ini, final nya penetapan DPT pada tanggal 23 September 2022 usai rapat bersama calon kades, BPD, dan aparat desa setempat.
Jumlah DPT sementara kata Muhaimin, lebih dari 900 orang pemilih. Dari jumlah tersebut tidak menutup kemungkinan akan terjadi perubahan angka.
“Tiga hari tenggat waktu masa perbaikan data DPT, setelah itu tanggal 23 September akan di lakukan penetapan” kata Muhaimin.
Adapun tiga calon Kades Bohotokong yakni, Usama Baba. S.Pd., Satar Atuka dan Irwan Sunaini.
Satar Atuka, dalam pertemuan itu menyampaikan saran dan masukan ke panitia Pilkades. Satar meminta panitia untuk memperbaiki dan memverifikasi kembali nama – nama warga, semisal kesalahan penulisan huruf.
Sementara itu Cakades Usama Baba, berharap kepada panitia pilkades agar menjadikan Pilkades di Bohotokong sebagai contoh seluruh masyarakat Bunta.
“Sebagai calon saya berharap pesta demokrasi ini dapat menjadi contoh pelaksanaan Pilkades di Kecamatan Bunta yang berjalan lancar, aman dan tertib,” kata Usama
Tokoh Masyarakat Ustad Aminullah, menyarankan, agar panitia dapat memilah nama nama FPT yang kini berada di luar daerah. Pemilahan nama tersebut di kandung maksud sebut Aminullah, karena dapat menimbulkan terganggunya pelaksanaan Pilkades.
“Nama yang masuk dalam DPT Pilkada lalu dan sekarang berada di luar kota, apakah harus di masukan. Kalau boleh nama – nama tersebut di pisahkan agar dapat di ketahui ikut memilih atau tidak, karena nama yang berada di luar tersebut dapat menimbulkan potensi kerawanan,” saran Aminullah.
Menjawab pertanyaan Aminullah. Ketua Panitia Pilkades Muhaimin, mengatakan panitia tidak dapat memilah nama yang terdapat di DPT, namun nama pemilih yang tidak hadir akan di coret dari hak pilihnya.
Muhaimin menambahkan, jika ditemukan warga yang tidak masuk dalam daftar DPT akan dimasukkan kembali melalui tahapan verifikasi yang dilaksanakan selama tiga hari.
“artinya perbaikan data itu akan kita evaluasi kembali nama – nama yang belum masuk untuk di data kembali oleh Pantarli,” kata Muhaimin
Sekdes Bohotokong Herdianto Abasa menyampaikan, kaitan dengan kesalahan penulisan huruf pada nama yang terdapat di DPT pasca Pilkada lalu, pihaknya telah beberapa kali mengusulkan perbaikan nama. Namun data tersebut tidak juga berubah, hal itu dikarenakan kartu keluarga atau kartu tanda penduduk tidak dilakukan perbaikan. Pasalnya KPU ketika melakukan penginputan data akan di cocokan dengan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil).
“waktu Pilkada lalu kita sudah beberapa kali ajukan perbaikan, namun data dari KPU tidak ada perubahan dan ternyata dalam daftar pemilih tetap sudah sesuai dengan data di kependudukan,” kata Hedianto.
Untuk melakukan perubahan pada kesalahan penulisan nama, Hedianto menyarankan agar mengecek kembali nama di KTP dan kartu keluarga, jika terdapat kekeliruan atau kesalahan huruf maka lakukan perubahan melalui Dinas Catatan Sipil.
Masih kata Usama, kepada peserta rapat agar kesalahan penulisan nama tersebut untuk tidak terlalu di persoalkan.
“Kesalahan penulisan nama tolong jangan di jadikan sebagai salah atau alasan untuk berbeda pendapat, yang perlu kita soal adalah nama yang di maksud namun yang datang menggunakan kartu panggilan adalah orang lain,” ungkapnya.
Sementara itu Muhaimin menambahkan, Pilkades adalah pesta demokrasi untuk mencari pemimpin yang membawa roda pemerintahan lebih baik lagi kedepan.
Maksimalnya roda pemerintahan desa tergantung dari pemimpin desa itu sendiri. sehingga diharapkan melalui Pilkades ini masyarakat tidak merusak tali silaturahim meski berbeda pandangan hak politik.
“jangan setelah pilkades akan terbangun faksi – faksi atau kelompok. Panitia akan terus berupaya agar pilkades ini tetap berjalan baik sehingga hasilnya dapat lebih baik lagi,” tandas Muhaimin. AD