BANGGAI – Mewakili Bupati Banggai, Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa bersama tim penilai lomba desa turun meninjau tingkat kabupaten Tahun 2024, pada Rabu (8/5/2024).
Penilaian terakhir tersebar di tujuh titik, penilai di bentuk dua tim.Tim pertama mengunjungi Desa Tangkiang, Kelurahan Mondonun, Desa Padungnyo, dan Kelurahan Luwuk. Sementara itu, tim penilai dua melakukan penilaian di Kelurahan Sisipan, Desa Uso, dan Kelurahan Nambo Lempek Baru.
Berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terlibat dalam tim penilai lomba desa antara lain Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas P2KBP3A, Dukcapil dan Ketua Tim Penggerak PKK beserta anggota.
Plt Kadis PMD Banggai, Hasan Baswan melalui sambutan tertulis bupati menyampaikan Lomba desa adalah bentuk pembinaan terhadap desa dan kelurahan yang dilakukan pemerintah daerah untuk memantau perkembangan. Sehingga sebelum dilakukan perlombaan diawali dengan evaluasi perkembangan desa dan kelurahan (Epdeskel).
“Epdeskel dimaksudkan untuk menentukan status tertentu dan capaian hasil perkembangan desa dan kelurahan serta untuk mengetahui efektivitas dalam penyelenggaraan pemerintah mulai dari pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat,” ungkap Hasan Baswan
“Bupati selalu menitipkan pesan bahwa mekanisme pelaksanaan dana pelimpahan kewenangan maupun dana kelurahan dilaksanakan dengan menggunakan pola Padat Karya Tunai,” tegasnya.
Padat Karya Tunai sendiri merupakan mekanisme swakelola dimana dalam implementasinya adalah dengan memaksimalkan dan memberikan ruang kepada tenaga kerja masyarakat setempat.
Dengan mempekerjaan warga lokal kita telah memberdayakan pengangguran juga membuka akses pendapatan dan penghasilan.
Ketua Tim Penggerak PKK Banggai, Syamsuarni menekankan pentingnya dukungan dari para kepala desa/lurah terhadap Tim Penggerak PKK diwilayah masing-masing.
“Hanya satu yang ingin kita capai yaitu Kabupaten Banggai yang mandiri, sejahtera dan berbasis kearifan lokal,” tutur Ketua TP-PKK, Syamsuarni.
Proses penilaian ini tak hanya menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung pembangunan di tingkat basis, tetapi juga merupakan bentuk apresiasi terhadap upaya nyata masyarakat dalam mengembangkan potensi lokal.
Kegiatan ini juga menjadi momentum penting dalam mengevaluasi serta mengapresiasi capaian dan inovasi yang telah dilakukan oleh masyarakat Desa dan Kelurahan dalam meningkatkan kualitas hidup serta pembangunan di tingkat lokal. **