Sniper IDF Tembak Dua Wanita Kristen dan 10 Luka-Luka

Dari pengeboman pendudukan Biara Latin dan Rumah Suster Bunda Teresa di Gaza yang menyebabkan dua orang tewas dan 10 orang luka-luka.

Dari pengeboman pendudukan Biara Latin dan Rumah Suster Bunda Teresa di Gaza yang menyebabkan dua orang tewas dan 10 orang luka-luka. FOTO: KANTOR KOMUNIKASI PARTRIARKAT LATIN YERUSALEM

CNA Daily – Sniper militer Israel menembak dua wanita Kristen di halaman gereja Katolik, Jalur Gaza, Palestina. Peristiwa nahas itu terjadi pada Sabtu, (16/12/2023) siang tengah hari. Mengutip dari Okenesia.com pada Rabu (20/12/2023) setelah Latin Patriarchate of Jerusalem Communication Office (Kantor Komunikasi Patriarkat Latin Yerusalem) merilis informasi secara resmi.

Kantor Komunikasi Patriarkat Latin Yerusalem melaporkan bahwa seorang penembak jitu IDF (Israel Defence Force) membunuh dua wanita Kristen di dalam Paroki Keluarga Kudus di Gaza, tempat mayoritas keluarga Kristen mengungsi sejak dimulainya perang.
Dua wanita itu bernama Nahida dan putrinya Samar ditembak dan dibunuh saat mereka berjalan menuju Biara Suster.

Salah satunya terbunuh saat dia mencoba membawa yang lain ke tempat yang aman. Tujuh orang lagi ditembak mengalami luka-luka ketika mencoba melindungi orang lain di dalam kompleks gereja.

“Tidak ada peringatan yang diberikan, tidak ada pemberitahuan yang diberikan. Mereka ditembak dengan darah dingin di dalam lingkungan Paroki, di mana tidak ada pihak yang berperang,” demikian laporan Kantor Komunikasi Patriarkat Latin Yerusalem.

Di pagi harinya, sebuah roket ditembakkan dari tank IDF menargetkan Biara Suster Bunda Theresa (Misionaris Cinta Kasih). Biara ini menampung lebih dari 54 penyandang disabilitas dan merupakan bagian dari kompleks gereja, yang dianggap sebagai tempat ibadah sejak awal perang.

Militer Israel juga menyerang generator gedung (satu-satunya sumber listrik) dan sumber bahan bakar hancur. Rumah tersebut rusak akibat ledakan dan kebakaran besar.
Dua roket lagi yang ditembakkan oleh tank IDF, menargetkan biara yang sama dan membuat rumah tersebut tidak dapat dihuni.

Sebanyak 54 penyandang disabilitas saat ini mengungsi dan tidak memiliki akses terhadap alat bantu pernapasan yang sebagian dari mereka perlukan untuk bertahan hidup.
Selain itu, akibat pengeboman besar-besaran di kawasan itu, tiga orang mengalami luka-luka di dalam kompleks gereja pada malamnya.

Selain itu, panel surya dan tangki air yang sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup masyarakat juga ikut hancur.

“Bersama dalam doa bersama seluruh komunitas Kristiani, kami menyampaikan kedekatan dan belasungkawa kami kepada keluarga yang terkena dampak tragedi tidak masuk akal ini. Pada saat yang sama, kami tidak bisa mengungkapkan bahwa kami tidak dapat memahami bagaimana serangan seperti itu dapat dilakukan, terlebih lagi ketika seluruh gereja sedang mempersiapkan Natal,” ungkap laporan Kantor Komunikasi Patriarkat Latin Yerusalem.

Patriarkat Latin Yerusalem mengikuti situasi yang berkembang ini dengan penuh perhatian dan akan memberikan informasi tambahan bila diperlukan. Demikian laporan Kantor Komunikasi Patriarkat Latin Yerusalem. **

  
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerjasama antara Celebes News Agency dengan https://cnadaily.id. Segala hal yang terkait dengan artikel ini adalah sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari https://cnadaily.id.
Dapatkan Berita Terupdate dari Celebes News Agency di:
error: Content is protected !!