Letkol Inf Hermanto: Satgas TMMD Ubah Kebiasaan Warga Desa Kumuh

Dandim 1308 Luwuk Banggai, Letkol Inf Hermanto selaku Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) TMMD ke 116 Tahun 2023 di Kecamatan Moilong, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. FOTO: Amad Labino

BERSAMA rakyat, TNI kuat. Ya, slogan sarat makna ini menunjukkan bahwa kekuatan TNI ada di rakyat. TNI dengan beragam programnya, makin mendekatkan hubungan kemanusiaan, keharmonisan terbangun. TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) adalah salah satu membangun kekuatan. Rakyat pun, makin memahami bahwa kebersamaan itu adalah sebuah kekuatan.

Pelaksanaan kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke- 116 Tahun 2023 di Kecamatan Moilong, Kabupaten Banggai, yang dilaksanakan oleh Kodim 1308 Luwuk Banggai selama se bulan penuh telah selesai pada 8 juni 2023. TMMD ke 116 itu ditutup oleh Komandan Korem 132 Tadulako, Brigadir Jenderal TNI Toto Nurwanto.

Di akhir kegiatan, Dandim 1308 Luwuk Banggai, Letkol Inf Hermanto selaku Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) TMMD ke 116 menitip pesan ke warga di Kecamatan Moilong, Kabupaten Banggai untuk menjaga dan merawat dengan baik fasilitas yang telah dibuat oleh personil SatgasTMMD.

Fasilitas dan sarana umum yang dibuat melalui program TMMD di tiga desa yakni, Desa Tou, Desa Moilong, dan Desa Minahaki untuk sasaran inti berupa, rehabilitasi jalan, pembuatan plat duiker, pembuatan drainase pemasangan lampu jalan serta kegiatan non fisik berupa sosialisasi dan penyuluhan peningkatan kapasitas sumber daya masyarakat.

Dari berbagai kegiatan sasaran inti yang dilaksanakan personil Satgas itu, ada yang lebih menarik untuk menjadi perhatian Pemerintah Daerah (Pemda) Banggai hal itu adalah kegiatan sasaran tambahan berupa pembuatan jamban umum untuk warga Desa Tou.

Letkol Inf Hermanto mengatakan, pembuatan jamban umum di Desa Tou, merupakan inisitif dari personil Satgas dalam menyikapi kondisi sosial masyarakat sekitar yang mengalami krisis jamban keluarga.

Desa Tou salah satu desa yang masuk dalam kategori desa kumuh di Kabupaten Banggai, akibat kondisi lingkungan masyarakat. Mulai dari kirisi air bersih hingga krisis jamban. Begitu juga dengan kondisi ekonomi masyarakat yang masih di bawah rata – rata.

Dampak dari krisis jamban, sebagian warga setempat buang tinja hanya mengandalkan pesisir pantai dan aliran sungai.

Letkol Inf Hermanto menambahkan, pembuatan jamban umum bertujuan untuk mengubah kebiasaan warga agar tidak lagi membuang tinja di pesisir pantai dan sungai.

“Satu unit jamban umum yang dibuat ini adalah inisitif para personil Satgas selain meminimalisir agar warga tidak kesulitan buang air besar. Tujuannya untuk mengubah kebisaan warga agar mereka bisa berinisiatif membuat jamban keluarga baik dalam bentuk jamban standar atau jamban darurat,” ungkap Letkol INF Hermanto menambahkan;

Sedangkan untuk kegiatan sasaran inti yakni rehabilitasi jalan kantong produksi yang menghubungkan Desa Tou dan Desa Minahaki sepanjang 3.600 meter, selain jalan terdapat juga pembangunan talud sepanjang 900 meter serta pembuatan plat duiker sebanyak 2 unit. Pembuatan drainase di Dusun II Desa Tou sepanjang 187 meter, kemudian pengaspalan jalan lingkungan Desa Moilong.

Rehabilitasi jalan sepanjang 3.600 Meter kata Letkol Inf Hermanto, tidak hanya digunakan oleh para petani, namun digunakan oleh nelayan untuk menjual hasil tangkapan ikan. Di sisi lain, jalan tersebut juga digunakan oleh pengunjung wisata.

“Jalan yang kita berdiri saat ini bukan hanya petani dan nelayan yang menggunakan juga menjadi satu satunya akses warga ke wisata Pantai Tou yang setiap akhir pekan ramai di kunjungi,” ungkap Letkol Inf Hermanto.

“Mudah-mudahan dengan jalan yang sudah baik wisata Pantai Tou semakin ramai dikunjungi, begitu juga warga Tou dapat mengembangkan wisatanya menjadi lebih berkembang lagi,” pesan Hermanto.

Hermanto berharap dengan adanya kegiatan TMMD tersebut, hubungan TNI dengan masyarakat bisa lebih dekat. “Artinya melalui kegiatan TMMD kemanunggalan TNI dengan rakyat dapat terwujud, TMMD adalah bukti pengabdian TNI terhadap masyarakat,” tandas Letkol INF Hermanto.

Kepala Desa Tou, Hindom, membenarkan kondisi masyarakatnya yang mengalami krisis jamban. Terdapat belasan rumah saat ini belum memiliki jamban pribadi. Warga yang belum miliki jamban keluarga terletak Dusun I dan berada di pesisir panti dan sungai.

Kepala Desa Tou, Hindom

“yang belum punya jamban buang air besar di pinggiran pantai dan sungai” katanya.

Hindom menyebut, data awal semenejak dirinya menjabat kades sekitar 6 bulan lalu terdapat 27 rumah, kemudian masuknya TMMD mendapat perhatian dari pemerintah untuk bantuan pembuatan jamban sebanyak 9 unit sehingga jumlah rumah yang belum memiliki jamban berkurang menjadi 18 rumah.

“Kami sangat berterimakasih atas perhatian TNI AD yang melaskanakan di kegiatan TMMD di desa kami, adanya TMMD dapat mengubah sebagian masyarakat,” aku Himdom.

Krisis jamban ternyata tidak hanya dialami warga Desa Tou, Kondisi yang sama dialami warga Desa Moilong, salah satu desa yang menajdi sasaran TMMD 116.

Kepala Desa Moilong, Muhammad Aher mengaku, masih terdapat lebih dari 50 Kepala Keluarga yang belum memiliki jamban pribadi. kebisaan warga saat buang air besar selalu mengandalkan pesisir pantai, dengan cara menggali pasir lalu membuang tinja di lubang.

Kepala Desa Moilong, Muhammad Taher

“Tinggal lihat saja kalau ada warga yang tutup kain duduk di pinggir pantai tinggal wajahnya yang kelihatan, lagi buang air besar itu,” cerita Muhammad Taher.

Melihat Kondisi sosial masyarakat di Desa Tou dan Desa Moilong, Pemda Banggai diharapkan untuk segera mengambil sikap dengan mendorong  Program Jamban Sehat di dua desa tersebut, guna menjawab krisis keluarga yang belum memiliki fasilitas jamban di tempat tinggalnya. Sekaligus mengacu pada program Pemerintah Pusat untuk membenahi permasalahan kesehatan dan sanitasi **

Editor : Amad Labino

Dapatkan Berita Terupdate dari Celebes News Agency di:
error: Content is protected !!