BANGGAI – Menanggapi marakanya praktik illegal fishin di perairan Kecamatan Buko Selatan dan konflik antara nelayan tradisonal dengan organisasi pengawasan konservasi laut Blue Alliance memantik reaksi Satuan Polisi Air dan Udara (Polairud) Polres Banggai Kepulauan (Bangkep).
Kapolres Banggai Kepulauan, AKBP Ronaldus Karurukan, melalui Kasat Polairud AKP Nanang Afrioko, akan bertindak tegas demi menjaga Kelestarian lingkungan laut. “akan kami tindak tegas para pelaku illegal fishing. Ini adalah komitmen kami untuk menjaga kelestarian lingkungan laut,” ungkap AKP Nanang, Selasa (12/08/2025).
Sebelumnya sebut AKP Nanang. Pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Camat Buko Selatan, Hamka Kumali, pertemuan tersebut membahas akar persoalan termasuk massa pro dan kontra terkait aktivitas Blue Alliance yang telah berjalan sekira enam bulan.
“Informasi yang beredar, Masyarkata pesisir Buko Selatan disebut keberatan atas kehadirian Blue Alliance, dikarena organisasi tersebut kerap melarang warga menangkap dan mengonsumsi hewan laut tertentu, seperti kerang dan bulu babi,” terang AKP Nanang
Mantan Kapolsek Kintom itu menambahkan, pihaknya telah melakukan koordinasi bersama Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Bangkep. Pertemuan dihadiri Sekdis Perikanan, Diandewinda Nophan Saleh, dan pengawas perikanan Zulkarnain Yusuf, itu menyepakti untuk patroli laut bersama guna meminimalisir praktik illegal fishing.
Polairud Bangkep tambah AKP Nanang, akan melakukan penyelidikan mendalam (pulbaket) terhadap semua isu yang beredar, baik terkait dugaan pemboman ikan maupun konflik sosial yang muncul.
“Unit Gakkum Satuan Polairud akan melakukan pulbaket dan penyelidikan. Kami juga memastikan bahwa akan ada upaya hukum bagi siapapun yang melakukan tindak pidana illegal fishing,” tegas AKP Nanang.
Penindakan tegas kata dia, diharapkan persoalan di perairan Buko Selatan dapat diselesaikan dengan adil, menjaga keseimbangan antara perlindungan lingkungan laut dan kesejahteraan nelayan lokal. Pungkasnya (AL)