Tujuh Wakil Rakyat Belum Maksimal Wujudkan Aspirasi Masyarakat Sulteng

Jika Para Aleg Telah Maksimal Menjawab Aspirasi Rakyat, Untuk Apa Saya Bertarung Menjadi Wakil Rakyat

Kaharuddin Caleg DPR RI asal Partai PKB nomor utur 4, saat tatap muka dengan pewarta Banggai pada Sabtu (23/12/2023) siang. FOTO: Amad

BANGGAI – Anggota legislatif DPR RI sampai hari ini belum maksimal menyuarakan aspirasi rakyat Sulteng” Salah satu tugas wakil rakyat yang belum maksimal, karena kebutuhan mendasar belum sepenuhnya dirasakan rakyat.

Seperti di Kabupaten Banggai Kepulauan, warga di dua kecamatan masih mengalami kesulitan air bersih. Kondisi itu sudah berlangsung sejak lama. Sayangnya, hingga kini tak tersentuh solusi yang kongkrit untuk mengatasi krisis air bersih.
demikian diungkapkan Kaharuddin di hadapan pewarta di Warkop Daeng Mangge, Sabtu (23/12/2023) siang.

Pemerintah daerah dengan minimnya anggaran, tak mampu mewujudkan pemenuhan kebutuhan air bersih.
Sementara Sulteng dijatahi tujuh perwakilan dari hasil pemilu sebelumnya.
Kaharuddin mengaku, jika para aleg Parlemen Senayan asal Sulteng telah maksimal melaksanakan tugasnya menjawab aspirasi rakyat, maka dirinya tak akan bertarung menjadi wakil rakyat.

“Kalau sudah maksimal kerjanya, untuk apa lagi saya maju.
Jawaban belum maksimal dalam menjalankan tugas mengawal aspirasi rakyat itulah menjadi alasan mendasar Kaharuddin berikhtiar maju kandidat Caleg DPR RI asal Sulteng.

Caleg DPR RI asal partai PKB nomor urut 4, berlatarbelakang pengusaha minyak dan pertambangan. Usaha menjamur di berbagai daerah. Salah satunya di Kabupaten Morowali mampu mencatatkan pemasukan dari aktor pajak capai kurang lebih Rp5 miliar.

Kaharudin menceritakan pengalaman pahit dirasakan saat menjalani bisnisnya di Kabupaten Morowali. Hanya dalam kurun waktu empat bulan, ia digeser oleh petinggi di Sulteng. usahanya menjadi terhenti.

Ia baru mengetahui, orang di belakang yang menggesernya adalah politisi.

Dari sinilah kata Kaharuddin, mulai tertarik untuk menggeluti politik. padahal awalnya kata Kaharuddin sangat benci dengan dunia politik. namun dengan dengan politik, akan banyak hal yang dapat dilakukan. Dengan mempertahankan usahanya, juga menjadi hal penting demi memberi ruang kerja bagi banyak orang.

Hal terpenting baginya adalah membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya. Membuka pekerjaan memang bukanlah perkara mudah, tapi bagi Kaharuddin yang telah bergelut di dunia bisnis, peluang pembukaan lapangan kerja dapat dilakukan dengan mengundang investor.

Kaharuddin yang sudah bersilaturahmi di 96 titik seluruh wilayah Sulteng memiliki kolega luas dengan para pebisnis luar negeri.

Ia mengungkapkan salah satunya adalah Campina. Perusahaan yang memproduksi ice cream berbahan baku utama durian itu meminta pasokan bahan baku durian lalu dikirimkan ke Singapura.

Oleh Kaharuddin, ditolaknya. Ia meminta agar Campina, membuka produk di Sulteng untuk kepentingan rekrutmen tenaga kerja.

Sebagai pebisnis, Kaharuddin melihatnya bahwa dunia usaha sebagai salah satu solusi efektif mengentaskan kemiskinan. Sebab, dengan pembukaan lapangan pekerjaan, tentu saja akan membutuhkan banyak pekerja.

Lulusan Akademi Pelayaran Barombong, Sulawesi Selatan ini mengaku, tak punya program khusus. Sebab, tugasnya mewujudkan aspirasi rakyat, dengan demikian segala program yang dibutuhkan masyarakat dapat tercapai.

“Saya tidak punya program khusus, karena tugas kita adalah pengawas dan pengawal aspirasi rakyat,” tandasnya. **

Dapatkan Berita Terupdate dari Celebes News Agency di:
error: Content is protected !!