BANGGAI – Pemerintah Desa Tuntung, Kecamatan Bunta, di Tahun 2023 mengalokasikan anggaran ratusan juta rupiah untuk pembiayaan sejumlah program unggulan dalam menopang ekonomi masyarakat.
Apa saja yang menjadi program unggulan itu, berikut penjelasan Kades Tuntung, Maryono Yusuf. Salah satu konsep kebijakan Kades yang tertuang dalam visi dan misi yakni meningkatkan pendapatan melalui sektor ekonomi kerakyatan termasuk melalui Pertanian, Perkebunan, Perikanan dan Kelautan.
Mengawali kepemimpinannya di Desa Tuntung, Kades Maryono Yusuf menindaklanjuti usulan masyarakat secara bertahap. Tahun ini melalui kebijakan politiknya yang mendapat dukungan penuh masyarakat petani juga nelayan di Desa Tuntung, bersama-sama memastikan turut serta menghadapi kondisi Global dan mengupayakan tetap menjadi bagian dalam menseriusi upaya pemulihan ekonomi secara berkelanjutan.
Terlihat dari jumlah alokasi pada sektor pertanian dan nelayan menyebut angka ratusan juta, digadang-gadang sebagai program unggul.
Program unggulan tersebut diantaranya rangkaian program ketahanan pangan. Salah satunya adalah pengembangan perkebunan tanaman Cabe seluas 8 hektar. Kemudian program lain penambahan sarana prasarana untuk dukungan kelompok nelayan desa setempat serta pengembangan Bumdes.
“Kita tahun ini benar-benar serius mempersiapkan komponen dasar Agriculture Sustainable Project, supaya kedepannya sektor ini tidak hanya dikembangkan secara simultan namun bisa terus secara berkelanjutan,” ungkapnya
“Secara letak geografis kita tidak bisa menghindari pusat kegiatan masyarakat yang diapit oleh kaki gunung dan pesisir pantai, jelas kondisi geografis menjadi penentu utama lahirnya kemampuan masyarakat menjejal pertanian dan bergelut disektor nelayan, kita tinggal berjuang memberi dukungan penuh terhadap kemampuan masyarakat” beber Kades Maryono Yusuf
Maryono menambahkan, pemerintah desanya mencatat kebutuhan masyarakat Tuntung dengan komposisi keluarga satu ayah, satu ibu, dua anak, untuk memenuhi minimal kebutuhan pangan, energi dan sanitasi saja sudah mencapai tiga juta perbulan.
Ditanya soal kendala disparitas harga jual komoditi pertanian, dan penguasaan pasar yang kerap menjadi kendala para petani dan nelayan, Kades muda ini hanya menjawab, timnya sudah menyiapkan langkah namun tidak untuk dipublikasi. (AL)
