BANGGAI – Rapat kerja (raker) Rancangan Awal (Ranwal) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045, berlangsung di ruang rapat paripurna DPRD Banggai, Senin (19/2/2024). Anggota Komisi II menyoroti indeks kemiskinan di Kabupaten Banggai mengalami penurunan, namun disisi lain penganguran terus mengalami peningkatan.
Rapat kerja di pimpin Ketua DPRD Banggai, Suprapto, didampingi Wakil Ketua I, Batia Sisilia Hadjar, Wakil Ketua II, Samsulbahri Mang serta sejumlah wakil rakyat.
Agenda yang diawali dengan paparan Ranwal RPJPD Banggai 2025-2045 oleh Kepala Bappeda & Litbang Banggai, Ramli Tongko cukup banyak saran dan masukan para wakil rakyat. Saran itu dimaksudkan untuk penyempurnaan RPJPD sebelum ditetapkan menjadi peraturan daerah.
Seperti disampaikan Masnawati Muhammad, indeks kemiskinan di Kabupaten Banggai terus mengelami penurunan, namun di sisi lain terjadi peningkatan jumlah pengangguran.
Menurutnya, pengangguran bertambah akibat warga diperhadapkan dengan tuntutan kualitas. “Analisa kami, kenapa pengangguran bertambah? Karena tenaga kerja berkualitas,” kata Masnawati Muhammad.
Industri di Kabupaten Banggai cukup bagus. Namun, kehadiran industri justru belum mampu mengatasi jumlah pengangguran. Masnawati menyebut bahwa masalah paling serius adalah sumber daya manusia.
Tak terserapnya secara maksimal warga Banggai sebagai tenaga kerja di pasar industri, akibat tak memiliki keterampilan khusus.
Masnawati menekankan pentingnya dalam dokumen RPJPD, Pemda Banggai harus terfokus pada penyiapan sumber daya tenaga kerja.
“Kami berharap, Pemda Banggai terfokus pada putra-putri daerah yang tidak mampu untuk menuntut ilmu. Arah pembangunan daerah pada misi ke enam, pembangunan daerah merata, benar-benar dilaksanakan,” pinta Masnawati.
Dengan ramuan program itu, maka dapat diyakini, masalah pengangguran akan teratasi. Sebab, warga Banggai disiapkan sumber daya manusia untuk memenuhi pasar kerja.**
